Pasti pembaca sudah pernah mendengar cerita Christian Grey di balik cerita Fifty Shades. Diceritakan bahwa seseorang Christian Grey merupakan CEO Grey Enterprises Holding Inc., bertemu dengan Anastasia Steele. Fifty Shades of Grey merupakan sebuah novel erotis tahun 2011 karangan penulis Inggris, E. L. James. Novel ini sebagian besar berlatar tempat di Seattle dan merupakan seri pertama dari trilogi Fifty Shades.
Seri kedua dan ketiga dari trilogi ini berjudul Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed. Tak hanya "fifty shades", E.L. James juga menerbitkan novel "Fifty Shades of Grey: as told by Christian" demi menjawab rasa penasaran penggemar akan 'isi kepala Christian'.
Untuk jalan cerita yang lebih
spoiler, silakan klik
Fifty Shades (novel series) karena postingan kali ini tidak membahas bagaimana romantisnya Christian, ataupun adegan erotis ala Christian-Anastasia.
Christian, memiliki penyimpangan secara seksual, yakin BDSM. BDSM dikenal juga sebagai Bondage, Discipline, Dominance and Submission, Sadomasokhisme. Tapi, Christian menjadi BDSM bukan karena sebab. Semua bermula dari Christian kecil mengalami trauma mendalam. Ayahnya seorang pemabuk dan penjudi. Sang ibu meninggal dihadapannya, yang ia sendiri tak tahu bahwa ibunya sudah mati. Naas, Christian kecil harus merasakan lapar dan ketakutan selama 3 hari terkurung di rumah saat ibunya meninggal dan tak ada orang luar yang menyadari keberadaannya.
Kemudian, Christian diangkat menjadi anak angkat oleh keluarga Grey, di mana ibu angkatnya merupakan dokter yang menanggani Christian kecil saat ditemukan. Trauma berkepanjangan, itulah yang dirasakan seorang Christian. Mimpi buruk Christian kecil saat ibunya mati menghampiri tak terelakan. Namun, di usia Christian14-15 tahun. Ia bertemu dengan wanita bernama Elena, salah satu teman dari ibu angkatnya. Elena inilah yang awalnya 'memberi sensasi' kepada Christian.
Perlu ditekankan, Christian saat itu berusia 14-15 tahun, dengan kondisi berangsur pasca-trauma dan masa pubertas hormon bergejolak. Waktu dimana jiwanya belum stabil, ia diberikan stimulus berupa rasa sakit, namun dicinta, yakni BDSM. Sayang, BDSM ini merupakan perilaku seks yang menyimpang. Christian menganggap apa yang Elena lakukan merupakan rasa cinta yang dapat diterima. Sehingga, Christian dewasa pun tetap mempertahankan sikap BDSMnya.
Terkait dengan trauma, terkadang kita gak pernah tahu apa yang dialami oleh orang-orang disekitar kita. Entah trauma berat ataupun ringan. Seperti Christian, yang bahkan keluarganya sendiri pun gak tahu kalau Christian BDSM, dan terparahnya yang mengenalkan Christian BDSM adalah Elena yang bernotaben teman terdekat dari keluarga Grey! Kasus pelecehan/ kekerasan seksual bak fenomena gunung es, tak hanya wanita sebagai korban, pria, tua, anak-anak, dapat berpotensi menjadi korban dan pelaku pelecehan/ kekerasan seksual.
Waspada, mungkin iya, gak cuma dengan orang asing, namun orang
terdekat. Faktanya, kekerasan seksual dalam keluarga pun masih banyak terdengar di media massa. Komunikasi, merupakan kunci utama dari setiap hubungan antar
manusia. Perlu ditekankan, komunikasi antar anggota keluarga sangat
diperlukan untuk membangun sebuah keterbukaan. Jikalau berat terbuka dengan keluarga, cobalah berkomunikasi dengan orang yang terpercaya, seperti sahabat. Jika benar-benar tidak kuat/ tidak percaya kepada siapapun, coba datangi psikiater, seperti yang dilakukan oleh Christian yang ingin sembuh dari "rasa kesakitan"nya selama ini.
Jangan tutup beban itu! Jangan anggap itu aib! Kesakitan yang selama ini dipendam perlu disembuhkan. Derita yang dialami perlu dibagi agar menemukan jalan keluar. Coba perlahan lepaskan, coba perlahan maafkan. Christian, ia keluar dari rasa kesakitannya melalui cinta. Menemukan orang yang dapat ia bagi secara rasa dan emosi, menemukan orang yang ia mau membuka segala lima puluh sisi bayangan gelapnya.